Aku dan 5 Miliarder Muda Indonesia

Lelah, itulah yang aku rasakan karena hari ini adalah hari Senin, ada sedikit tambahan kegiatan yang dilakukan di sekolah sehingga jam pulangnya pun juga sedikit lama dari hari biasanya.

"Aku pulang", kataku. Kemudian ibu membuka pintu terus berkata "Itu makan siang sudah ada di meja sebelum makan ganti baju dulu". Aku segera naik ke atas dan masuk ke kamar tidur untuk ganti baju karena sudah capek aku memutuskan untuk tidur terlebih dahulu. 

Aku tertidur,  lima menit kemudian ponselku berbunyi "tittit tittit" serentak aku kaget kemudian aku lihat ada notifikasi pesan dari temanku yang dimana pesan tersebut berbentuk sebuah tautan, ia pun berpesan "Coba buka tautan tersebut", lelah dan malas sudah berbaur menjadi satu akhirnya aku kembali untuk tidur.

Satu Menit kemudian ponselku berbunyi lagi terdapat pesan "Kalau tidak dibaca nanti menyesal loh, cuman butuh waktu lima menit buat baca percaya deh bakal merubah kehidupanmu". Dalam hati paling dalam aku berkata "Lelah, malas nih anak mengganggu saja", Aku  balas "Okeh, terima kasih banyak". Tertarik dengan apa yang ia katakan "Percaya deh bakal merubah kehidupanmu". Aku ingat saat ini aku sudah kelas 12 SMA sudah jelas habis ini aku harus menentukan arah masa depanku agar aku kelak tidak menjadi pecundang di negeri ini.

Aku buka tautan tersebut kemudian aku menuju pada sebuah halaman artikel di blog dan tertulis jelas judulnya, yaitu 10 Miliarder Muda di Indonesia dengan tulisan yang dicetak tebal sehingga membuat rasa kantukku menghilang dalam hati saya berkata "Wah penulisnya pintar nih dalam menulis judul", aku harap kualitas kontennya sesuai dengan judulnya.

Dimulai dari yang pertama

sumber : prasetya.ub.ac.id

"Lebih baik kehilangan masa depan daripada kehilangan masa depan" salah satu kalimat yang menjadi pondasinya hingga bisa menjadi seperti saat ini. Ia lahir pada 23 April 1995 di Bekasi, Indonesia.

 Yasa membuka usaha berbasis fashion pria yang diberi label Men's Republic. Setiap bulannya, ia bisa mendapatkan penghasilan hingga 300 juta rupiah. Ia masuk dalam golongan pengusaha muda pada majalah Forbes pada kategori Retail & Ecommerce.

        sumber : ziliun.net 

Ini adalah salah satu anak muda Indonesia yang berhasil dalam membangun usahanya, yaitu dengan menjual ikan hias.

Nicholas bukanlah dari kalangan orang kaya bahkan keluarganya bisa dibilang kesulitan dalam hal ekonomi, namun ini tidak bisa menghentikan langkahnya untuk membuka usahanya yang diberi nama Venus Aquatics.

Kini usahanya semakin berkembang dari pengiriman yang dilakukan hanya di dalam negeri untuk sekarang ini ikan hiasnya sudah dikirim ke berbagai negara. Nicholas berkata bahwa ia mendapatkan semua ini karena ilmu yang ia dapat saat masa kuliah dulu.

sumber : brilio.net

Lulusan dari Universitas Islam Indonesia tahun 2014 dengan jurusan Teknik Informatika ini telah mendirikan perusahaan kosmetik yang bernama Avoskin. Sebagai CEO, Anugrah berhasil membawa produk dari Avoskin ke masyarakat. Tidak hanya itu kemampuan dalam hal teknologi berhasil menciptakan digitalisasi di perusahannya sehingga membuat perusahaan berhasil menghasilkan ratusan juta rupiah perbulan.

sumber : gurita.id

Mungkin kalimat "Apa yang kamu senangi jadikan itu sebagai profesimu" sangat cocok dengan Arief, bermula dari kegilaannya saat bermain game berhasil menjadikannya sebagai salah satu pengusaha muda di Indonesia.

Dengan game Arief berhasil membawa namanya banyak dikenal orang khususnya dalam dunia game. Masuk ke dunia Industri Game di Indonesia dengan menyongsong sebuah brand yang bernama Agate Studio yang dibentuk pada tahun 2009, fokus dalam pembuatan game untuk personal komputer dan mobile membuatnya menjadi  miliarder dalam usia yang masih muda.

Arief adalah mahasiswa dari ITB dengan program studi Teknik Informatika angkatan 2005, namun ia memutuskan untuk drop out karena kesibukannya membangun Agate Studio pada saat itu sehingga tidak ada waktu untuk kuliahnya.

sumber : binus.ac.id

Mempunyai keinginan untuk memajukan dan mengapresiasi kreator visual di Indonesia membuat Benny mencari solusi untuk memenuhi keinginannya tersebut. Memiliki passion di bidang teknologi akhirnya menuntunnya untuk membuat Kreavi.

Kreavi sebuah situs yang berguna untuk para pelaku industri kreativ visual di Indonesia. Para kreator ini dapat meletakkan portofolionya masing-masing yang sudah disedikan kategorinya seperti 3D Modelling, Advertising, Animation, Character Design, dan lain-lain.

Pada tahun 2014, Kreavi telah menghubungkan lebih dari 20.000 kreator visual dan desainer. Di Kreavi, para kreator visual tersebut bisa saling berinteraksi, berbagi, dan mencari inspirasi untuk karyanya.

Menuju ke nomer 6, tiba-tiba terdengar suara ibu "Nak, makanannya cepetan dimakan nanti perutmu sakit kalau telat makannya", aku menjawab "Iya bu, sebentar", panggilan ibu wajib bagiku, aku langsung mematikan ponselku dan turun menuju ke meja makan. "Senyum-senyum sendiri kamu kenapa ?" kata ibu. "Gak apa-apa bu" jawabku, jujur aku merinding hingga membuatku tersenyum sendiri setelah membaca artikel tersebut.

"Lima menit yang bermanfaat" ungkap perasaanku, mereka masih mudah dan mereka sudah bisa berpenghasilan seperti itu menurutku sangat hebat. Terlebih lagi mereka memiliki mental yang kuat bagiku 5 orang di atas bukan orang sembarangan mereka termasuk dalam ketegori orang-orang tangguh dan hebat.

Teringat salah satu quote dari Bapak Dahlan Iskan "Semua orang itu punya jatah gagal habiskan jatah gagalmu selagi masih muda", kata-kata tersebut bener-bener memiliki power yang luar biasa bagiku. Aku juga masih muda banyak sekali mimpi yang terawang di depan keningku yang sedang menunggu untuk aku wujudkan. 

Selesai makan aku kembali ke kamar tidur untuk tidur. Panggilan ibu tadi membuatku menyudahi kegiatan membaca artikel tersebut dan memutuskan untuk tidak melanjutkannya. Biarkan 5 miliarder yang tersisa tersebut menjadi rahasia bagiku. Sebelum tidur aku tersenyum sambil berkata "Aku akan menjadi salah satu 5 Miliarder selanjutnya.

Aku dan 5 Miliarder tersebut hanya memiliki satu perbedaan, yaitu waktu. Hanya waktu yang akan berbicara untuk kedepannya, apakah aku bisa seperti mereka ? atau apakah aku  hanya menjadi pecundang di negeri ini ? Ini adalah kontes menulis cekaja.